header

Minggu, 19 November 2017

Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya

  • Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi:
Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
Data sumber yang tidak akurat. atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

  • Tahap-tahap Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1.      Tahap pemeriksaan pendahuluan 
2.      Tahap pemeriksaan rinci. 
3.      Tahap pengujian kesesuaian. 
4.      Tahap pengujian kebenaran bukti.
5.      Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.

1.      Tahap Pemeriksaan Pendahuluan
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit.  

2.      Tahap Pemeriksaan Rinci.
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya. 

3.      Tahap Pengujian Kesesuaian.
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri.

4.      Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1.      Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data 
2.      Menilai kualitas data 
3.      Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data 
4.      Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5.      Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.

5.      Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
(1)   pengendalian umum,
(2)   pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b) pengendalian terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah diprogram.

  • Pengumpulan Data Audit
a)    Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah.

b)    Wawancara, Tanya Jawab (Interview)
Wawancara merupakan teknik pemeriksaan berupa tanya jawab secara langsung antara auditor dengan auditee untuk memperoleh bahan bukti audit

c)    Kuesioner (Tanya-Jawab Tertulis)
Cara tanya jawab yang mudah dan praktis adalah dengan tertulis. Setelah responden ditentukan, kemudian dikirim surat pengantar beserta daftar pertanyaan (kuisioner) tentang hal-hal yang ditanyakan (sebaiknya dibuat pedoman pengisian dan tanggal jawab yang diharapkan).

d)    Konfirmasi
Konfirmasi merupakan upaya untuk memperoleh informasi/penegasan dari sumber lain yang independen, baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka pembuktian pemeriksaan.

e)    Inspeksi Fisik
Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan memakai panca-indera terutama mata, untuk memperoleh bukti atas suatu keadaan atau suatu masalah pada saat tertentu. Inspeksi merupakan usaha pemeriksa uantuk memperoleh bukti-bukti secara langsung; kata langsung di sini berarti pemeriksa sendiri harus berada di tempat dimana keadaan atau masalah tersebut ingin dibuktikan.

f)     Prosedur Analisis
Analisis artinya memecah tau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam beberapa bgian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain. Dengan analisis pemeriksa dapat melihat hubungan penting antara satu unsur dengan unsur lainnya.

g)    Perbandingan
Perbandingan adalah usaha mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih gejala atau keadaan. Dalam audit terhadap kegiatan keuangan misalnya, pemeriksa melakukan pekerjaan membandingkan seperti:
·      Membandingkan realisasi penerimaan/pengeluaran dengan jumlah menurun anggaran
·      Membandingkan pelaksanaan sebenarnya di bidang keuangan dengan pelaksanaan di waktu-waktu yang lalu dengan patokan lainnya yang dipakai oleh badan usaha yang bersangkutan

h)   Penelaahan Dokumen
Pada umumnya cukup banyak dokumen yang trsedia pada suatu organisasi untuk ditelaah: bagan arus, bagan organisasi, manual prosedur, manual operasi, manual referensi, netulen rapat, surat perjanjian, dan catatan-catatan historis lainnya. Dokumen-dokumen tersebut bisa dengan mudah diperoleh bisa pula sangat sulit, tergantung pada masing-masing organisasi. Dalam situasi yang baik. Seluruh dokumen yang dibutuhkan dapat diperoleh di perpustakaan pusat, tetapi ada banyak situasi dokumen-dokumen harus dikumpulkan satu per satu lebih dulu. Jika mungkin, dokumen-dokumen penting harus ditelaah sebelum melakukan wawancara. Terutama untuk bagan akun, bagan organisasi, dan notulen rapat dewan direksi. Dokumen-dokumen ini dapat membantu untuk memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai organisasi.



Sumber : 
https://barim165.wordpress.com/2016/08/22/pengertian-audit-sistem-informasi/
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/09/21/audit-sistem-informasi-dan-tujuannya/
http://juliocaesarz.blogspot.co.id/2014/02/tahapan-audit-sistem-informasi.html

http://fitharikhadir.blogspot.com/2016/01/audit-sistem-informasi-dan-prosedur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar